Jumat, 02 Maret 2012

Analisis Rentabilitas Tepung Tapioka


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Syarat Tumbuh
Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Namun demikian ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada iklim dan tanah sebagai berikut:

Iklim:
Curah hujan : 750 -1.000 mm/thn
Tinggi tempat : 0 -1.500 m dpl
Suhu : 25 OC - 28 OC

Tanah:
Tekstur : berpasir hingga liat, tumbuh baik pada tanah lempung
berpasir yang cukup hara
Struktur : gembur
pH Tanah : 4,5 - 8 , optimal 5,8


2.      Teknik Budidaya

Pengolahan Tanah

Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak. Tujuan pengolahan tanah adalah agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik.
Cara pengolahan:
1.      Tanah ringan/gembur : tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami
2.      Tanah berat dan berair: tanah dibajak atau dicangkul 1 - 2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, dibuat bedengan-bedengan atau guludan juga dibuat saluran drainase, baru dapat ditanam

Penanaman

Penanaman ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu. yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit. 

Jarak tanam tanaman ubi kayu secara monokultur: 100 x 100 ; 100 x 60 ; 100 x 40.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara tumpang sari:
1. Ubi kayu dengan kacang tanah 200 x 60 cm.
2. Ubi kayu dengan jagung 100 x 60 cm.
Cara menanam ubi kayu dianjurkan stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.

Pemupukan

Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) dan pupuk an organik (Urea, TSP, KCL). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk an-organik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman ubi kayu adalah:
- Urea : 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30 kg P205/ ha
- KCL : 50 kg K20/ ha

Cara pemberian pupuk adalah:
1.      Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam
2.      Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan ubi kayu meliputi:

Penyulaman
Apabila ada tanaman ubi kayu yang mati atau tumbuh sangat merana harus segera dilakukan penyulaman. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.

Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga ubi kayu dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.

Pembuangan tunas
Pembuangan tunas dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, apabila dalam satu tanaman tumbuh lebih dari dua tunas.

Hama dan Penyakit

Hama penting bagi tanaman ubi kayu adalah Tungau daun merah dan Kumbang. Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah Layu bakteri dan Bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu adalah :
1. Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
2. Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
3. Pengolahan tanah secara sempurna
4. Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya

Panen

Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu berumur 6-9 bulan apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ubi kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.

Cara pemanenan dilakukan dengan membuat atau memangkas batang ubi kayu terlebih dahulu dengan tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau linggis. Hindari pemakaian cangkul, karena permukaannya yang lebar yang tanpa disadari dapat memotong ubi.

Umbi yang baik setelah panen hanya berumur 1-3 hari tergantung penyimpanan. Setelah itu umbi sudah melakukan banyak perombakan kalori. Bahkan, kadang umbi berwarna kebiruan apabila kandungan HCN-nya tinggi. Dan munculnya warna ini sangat mempengaruhi kualitas tepung.
BAB II
PENGOLAHAN PASCA PANEN

a.      Pengolahan Pasca Panen Ubi Kayu Menjadi Gaplek, Tepung Ubi Kayu dan Tepung Tapioka.
Ubi kayu atau singkong (manihot utilisima) merupakan salah satu hasil pertanian yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Ubi kayu segar  hanya dapat disimpan selama 3 hari. Jika disimpan lebih dari 3 hari, umbinya akan berwarna cokelat kebiruan. Oleh karena itu, setelah dipanen ubi kayu harus segera dikonsumsi atau diproses lebih lanjut. Untuk mempertahankan daya simpannya, ubi kayu dapat diolah menjadi gaplek, tepung ubi kayu atau tapioka.

1. Pembuatan Gaplek
Berdasarkan bentuknya, gaplek dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu gaplek gelondongan, gaplek rajangan (chips), gaplek irisan (slice), dan gaplek kubus (cubes). Secara umum tahapan pembuatan gaplek adalah sebagai berikut:
Ø  Kupas ubi kayu lalu cuci dengan air bersih.
Ø  Belah, iris atau rajang ubi sesuai dengan keinginan, yaitu:
v   Gaplek gelondongan:
Belah ubi kayu memanjang dengan menggunakan pisau atau alat pemotongan lainnya menjadi 3-5 belahan.
v  Gaplek rajangan:
Belah ubi kayu menjadi 2 atau 3 bagian, kemudian potong-potong atau Rajang dengan pisau atau alat pemotong (chopper).
v   Gaplek irisan
Iris ubi kayu tipis-tipis dengan pisau atau alat pengiris khusus (slicer)
v   Gaplek kubus
Potong-potong ubi kayu dengan mesin khusus menjadi bentuk kubus dengan sisi-sisinya 1-2 cm.
·      Rendam ubi kayu dalam larutan garam dapur 8% (0,8 gram garam dalam 1 liter air) selama 15 menit.
·      Jemur hingga kadar airnya mencapai 14% dengan menggunakan alas dari anyaman bambu, plastik, tikar, atau lantai jemur.
·      Untuk gaplek gelondongan, pengeringan dapat dilakukan dengan menggantung belahan-belahan ubi tersebut. Caranya belahan ubi ditusuk dan disusun berjejer dalam satu rentangan tali yang yang masing-masing ujungnya diikatkan pada tiang.

Alur Pembuatan gaplek


Ubi kayu segar


 
Dikupas  dan dicuci sampai bersih

Dibelah sesuai bentuk yuang dikehendaki

Direndam dalam air garam

Dikeringkan/dijemur

Gaplek




2. Tepung ubi kayu
§  Kupas ubi kayu, cuci sampai bersih dan jemur hingga kering.
§  Masukkan ubi kayu yang kering kedalam lumpang, kemudian tubuk.
§  Ayak dengan ayakan halus.
§  Sisa pengayakan ditumbuk dan diayak lagi, demikian seterusnya hingga diperoleh tepung yang halus.
§  Jemur tepung dibawah sinar matahari. Apabila hujan, pengeringan dilakukan didalam ruangan dengan menggunakan pemanasan buatan seperti kompor, oven, atau lampu pertomaks.

Alur pembuatan tepung ubi kayu


Ubi kayu segar

Dikupas dan dicuci sampai bersih

Dijemur

Ditumbuk

Diayak

Tepung hasil ayakan dijemur

Tepung ubi kayu



3. Tepung tapioka
Ø  Kupas ubi kayu lalu cuci hingga bersih.
Ø  Rendam ubi yang telah dikupas dalam larutan garam dapur 8% (0,8 gram garam dan 1 liter air) selama 15 menit atau dalam larutan soda kue (natrium bisulfit) yang biasa dijual ditoko kue. Banyak soda yang diperlukan adalah 0,04 gram dalam 1 liter air.
Ø  Parut ubi, campur hasil parutan dengan air lalu diremas-remas, dan saring.
Ø  Endapkan hasil penyaringan untuk memisahkan pati dengan air.
Ø  Pisahkan endapan dari air dengan jalan membuang air yang terdapat diatas endapan.
Ø  Keringkan endapan atau aci basah lalu giling.
Ø  Hasil gilingan kemudian disaring untuk mendapatkan tepung tapioka yang halus.

Alur pembuatan tepung tapioka

Ubi kayu segar

Dikupas dan dicuci sampai bersih

Direndam dalam ar garam 8% selama 15 menit

Diparut

Hasil parutan dicampur dengan air

Diremas-remas

Disaring
 

Endapan dikeringkan

Endapan yang telah kering digiling

Hasil gilingan disaring

Tepung tapioka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar